Rabu, 03 Februari 2010

Sikap Optimis dapat Meningkatkan Kesehatan




SIKAP OPTIMIS DAPAT MENINGKATKAN KESEHATAN

PENULIS : RINA AGUSTIN

Optimisme
Apa yang dimaksud dengan optimisme atau bersikap optimis? Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan. Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir.
Sewaktu mengalami kegagalan atau tekanan hidup, bagaimana perasaan seorang optimis? Seorang yang berpikiran positif atau berpikir secara optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti bahwa ia enggan menerima kenyataan. Sebaliknya, ia menerima dan memeriksa masalahnya. Lalu, sejauh keadaan memungkinkan, ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi.
Bertolak belakang dengan optimisme, pandangan pesimistis akan menganggap kegagalan dari sisi yang buruk. Umumnya seorang pesimis sering kali menyalahkan diri sendiri atas kesengsaraannya. Ia menganggap bahwa kemalangan bersifat permanen dan hal itu terjadi karena sudah nasib, kebodohan, ketidakmampuan, atau kejelekannya. Akibatnya, ia pasrah dan tidak mau berupaya.
Berpikir positif juga menjadi kunci sukses untuk mengelola stres. Optimisme akan membuat seseorang menghadapi situasi tidak menyenangkan dengan cara positif dan produktif.
Manfaat Berpikir Positif
Para ilmuwan telah membuat kesimpulan atas riset selama puluhan tahun tentang manfaat berpikir positif dan optimisme bagi kesehatan. Hasil riset menunjukkan bahwa seorang optimis lebih sehat dan lebih panjang umur dibanding orang lain apalagi dibanding dengan orang pesimis. Para peneliti juga memperhatikan bahwa orang yang optimistis lebih sanggup menghadapi stres dan lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi. Berikut ini beberapa manfaat bersikap optimis dan sering berpikir positif.
• Lebih panjang umur
• Lebih jarang mengalami depresi
• Tingkat stres yang lebih kecil
• Memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit
• Lebih baik secara fisik dan mental
• Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
• Mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi stres
Mengapa manfaat ini bisa diperoleh bagi orang yang optimis dan berpikiran positif? Karena biasanya orang yang optimis akan menghindari kegiatan yang dilakukan orang yang pesimis dalam menghadapi stres dan tekanan hidup. Orang pesimis ketika menghadapi stres akan mengalihkan perhatian dengan kegiatan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan menikmati makanan tanpa terkendali. Sedangkan seorang optimis akan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, mengikuti diet sehat, serta mengurangi rokok dan alkohol.
Cara untuk Bersikap Lebih Optimistis
Jika Anda sering berpikir secara negatif terhadap orang lain ataupun terhadap situasi yang berat, bukan berarti Anda tidak dapat berpikir positif. Anda dapat mengubah cara berpikir negatif menjadi positif. Tidaklah sulit untuk melakukannya, namun membutuhkan waktu dan latihan untuk membuat kebiasaan baru ini. Berikut ini beberapa cara untuk lebih optimistis dan memiliki pikiran dan sikap yang positif.
• Periksa diri Anda
Sewaktu Anda berpikir bahwa Anda tidak akan bisa menikmati suatu peristiwa buruk atau tidak akan sukses melakukan suatu tugas, segera singkirkan pikiran itu. Berfokuslah pada hal positif yang akan dihasilkan.
Lakukan pemeriksaan secara berulang. Jika pikiran negatif lebih banyak, maka segera alihkan dengan pikiran positif.
• Ikuti gaya hidup sehat
Berolahraga tiga kali sehari dapat mengubah suasana hati menjadi positif dan mengurangi stres. Pola makan yang sehat juga mempengaruhi pikiran dan tubuh. Serta coba mengelola stres Anda.
• Nikmati pekerjaan
Berupayalah menikmati pekerjaan Anda. Tidak soal pekerjaan Anda, carilah aspek-aspek yang menyenangkan Anda.
• Cari teman yang positif
Carilah teman-teman yang memandang kehidupan dengan positif. Orang-orang demikian adalah orang yang optimis dan selalu mendukung Anda dengan memberi saran yang baik.Sebaliknya jika Anda dikelilingi oleh orang-orang pesimis, akan meningkatkan stres Anda bahkan membuat Anda ragu untuk mengelola stres dengan cara yang sehat.
• Hadapi dan terima
Hadapilah situasi yang dapat Anda kendalikan; berupayalah menerima situasi yang tidak dapat Anda kendalikan.
• Miliki rasa humor
Cobalah untuk tersenyum dan tertawa khususnya saat menghadapi saat yang sangat sulit. Carilah kejadian yang mengundang tawa dalam kegiatan sehari-hari. Rasa humor yang baik membantu seseorang memiliki pikiran, emosi, dan perilaku yang lebih positif.
• Catat hal baik
Setiap hari, catatlah tiga hal baik yang Anda alami.
• Aturan sederhana
Jangan katakan apapun kepada diri Anda sesuatu yang tidak ingin Anda katakan ke orang lain.
Memang untuk bersikap optimistis sangatlah tidak mudah. Bencana alam, beban hidup, dan juga musibah bisa terjadi yang membuat banyak orang merasa sulit untuk berpikiran positif. Namun dengan berupaya bersikap optimis dan berpikir positif akan menghasilkan kehidupan yang lebih sehat dan lebih memuaskan.

SUMBER : MAJALAH NOVA HALAMAN 10, EDISI 2, 7 DESEMBER 2003

Desain Ruang Shalat Meningkatkan Kualitas Ibadah

Waktu yang singkat karena kesibukan, membuat kuantitas ibadah sulit untuk ditambahkan. Cara yang paling mungkin adalah dengan meningkatkan kualitasnya. Salah satu contoh ibadah yang berkualitas antara lain ditandai dengan khusyuk atau tidaknya seseorang di dalam shalatnya. Selain tergantung dari diri setiap orang, kakhusyukan bisa dipengaruhi oleh suasana tertentu pada ruang shalat. Namun, tak ada ketentuan khusus bagaimana menciptakan kekhusyukan, karena kebutuhan dan pendapat setiap orang berbeda.
Ada yang menyukai tempat yang sunyi sehingga meletakkan ruang shalatnya jauh dari jalan raya, atau hingar binger televise. Tapi, ada juga yang ingin beribadah di halaman rumah ditemani suasana gemercik air kolam agar selalu ingat dengan ciptaan Tuhan.
Sebuah keluarga menyukai ruang shalat yang berada di tengah ruang lain, tujuannya agar selalu bisa mengajak tamu atau anggota keluarga untuk shalat berjamaah. Sementara keluarga yang baru pulang dari tanah suci memajang ornament-ornamen Islam yang dibeli saat naik haji, “Supaya selalu terbayang khusuknya shalat di Masjid Al-Haram,” begitu tutur mereka.
Apapun bentuk dan tema ruang shalat, semuanya harus tetap mengikuti aturan tempat shalat, yakni memiliki arah hadap ke kiblat, bersih dari kotoran, tidak berlebih-lebihan sehingga mengganggu konsentrasi ibadah, serta tidak menghadap ke pemakaman. Selain ddari itu, semua tergantung dari pemilik ruang, yang penting tujuan utamanya tercapai, yakni bisa beribadah dengan khusyuk.
Shalat yang khusyuk pada dasarnya tidak bisa ditentukan oleh manusia. Sebab, kekhusyukan merupakan anugerah sang Pencipta pada hamba-Nya yang tulus dan ikhlas dalam menjalankan ibadah shalat. Rasa khusyuk dalam beribadah ada pada hati manusia yang selalu merindukan pertemuan dengan sang Pencipta semesta alam. Bukan pada seseorang mengharap suatu imbalan dari-Nya. Bukan karena ada rasa keharusan atau paksaan dari pihak tertentu. Kekhusyukan adalah hadiah bagi seseorang yang benar-benar ingin bersyukur atas segala yang telah didapat dan berkeinginan berdialog dengan-Nya.
Kekhusyukan tak mungkin diciptakan seseorang. Manusia dengan segala keterbatasannya hanya bisa berusaha untuk membersihkan jiwa maupun pikiran dari hal-hal buruk. Manusia juga dapat mengupayakan agar tercipta suasana tertentu yang mendukung kekhusyukan. Rasa keikhlasan, kepasrahan, dan kerendah hati lebih ditentukan oleh tingkat spiritualitas dari tiap individu. Sementara itu, tubuh yang santai dan nyaman, ketenangan, atau konsentrasi pada pikiran adalah beberapa hal yang bisa dibantu melalui bentuk fisik ruang shalat.
Siapapun bisa tergetar hatinya ketika membaca dan meresapi makna Al-qur’an. Untuk mendukung kegiatan membaca ayat suci ini, perlu tingkat pencahayaan ruang shalat yang memadai. Supaya kegiatan ibadah tidak terganggu dengan aktivitas lain, bisa dilakukan dengan cara, misalnya membuat peninggian level lantai atau pembatas ruang dengan berbagai alternative bentuknya. Pada umumnya suasana yang mampu menenangkan panca indera, banyak pilihan. Namun , hal ini tidak menutup kemungkinan diterapkan tema-tema khusus sesuai dengan selera pengguna ruang tersebut.
Derajat pentingnya suatu ruang dapat ditunjukkan oleh beberapa hal, misalnya menempatkan ruang tersebut di lokasi terbaik. Terbaik di sini tidaklah mutlak, melainkan yang danggap paling bagus menurut kebudayaan maupun pendapat tiap orang yang sifatnya lebih subyektif. Setiap rumah tentu memiliki sudut terbaik, contohnya meletakkan ruang shalat di sudut rumah dekat taman belakang. View yang indah yang berasal dari halaman rumah , berusaha dimasukkannya kedalam ruang.
Kaligrafi (Arab) merupkan seni tulisan yang sering dipakai sebagai ornament untuk menggambarkan suasana Islami. Sebagian besar tulisannya dikutip dari ayat-ayat suci Al-qur’an selain kaligrafi bentuk standar yang menampilkan keindahan seni menulis, ada dua macam bentuk lain, yakni geometris dan figuratif. Geometris menonjolkan kekuatan huruf melalui pengulangan, memusat, atau bentuk-bentuk geometris lain yang terkadang diperoleh dari perhitungan matematika. Sementara kaligrafi figuratif, seni tulisan yang dihasilkan melalui membentuk figure abstrak menyerupai manusia (antropomorfik), binatang (zoomorfik), dan bentuk benda lainnya seperti masjid atau perahu. Figur mahluk yang dibuat hanya tersirat seperti ikon saja karena penggambaran mahluk hidup tidak dianjurkan dalam islam. Akhir-akhir ini berkembang pula kaligrafi yang lebih kontemporer, tampilannya ada yang abstrak, bergaya pop, atau sederhana (minimalis).
Ornamen sebisa mungkin tidak terlaludipasang banyak di ruang shalat, karena dikhawatirkan dapat mempengarungi konsentrasi seseorang saat beribadah. Meski ada beberapa pengeualian, yakni ada ruang dengan banyak pernik islami yang justru punya efek baik bagi pemiliknya.
Selain kaligrafi hiasan berupa gambar masjid atau ka’bah juga menjadi favorit sebagian orang. Penempatannya pun beragam, tak hanya berupa pajangan dinding, namun juga pada bagian interior seperti jendela atau benda-benda yang diletakkan di meja. Meski ragamnya cukup banyak, namun pada dasarnya semua memiliki tujuan yang sama, yakni secara simbolik ia menunjukkan fungsi ruangsekaligus menambah suasana religius.
Shalat pada hakikatnya adalah suatu perjalanan spiritual untuk menemui Sang Maha Agung. Hanya kekhusyukan semata yang mampu membuat perjalanan ini mulus tanpa terhalang apapun. Penghalang kekhusyukan ada pada diri manusia, yakni hati dan panca indera .Bagian-bagian dari tubuh inilah yang sangat mudah diganggu, terutama oleh musuh-musuh Tuhan.
Itulah sebabnya mengapa manusia hendaknya bisa mengendalikan setiap indera yang dimilikinya. Disain ruang shalat sedikit banyak bisa membantu dalam usaha pengendalian ini. Cahaya yang memadai tanpa membuat silau, warna-warna kalem, dan detail ruang yang minimal tentu tidak akan membuat mata terganggu. Sementara, bau-bauan tertentu, seperti aroma masakan, sebaiknya dijauhkan. Bahan yang lembut dan nyaman bisa membuat tubuh lebih rileks tanpa merasa was-was. Demikian pula , kondisi udara yang sejuk dan tidak lembab akan membikin kita betah berlama-lama shalat. Suara juga menentukan, kebisingan sebaiknya dihindari. Itulah mengapa banyak orang yang menyukai shalat di tempat yang sempit, terpencil, gelap bahkan dengan memejamkan mata, karena di tempat ini mereka tidak cemas oleh gangguan yang mungkin dating di saat shalat.
Sering terdengar keluhan orang tidak betah berlama-lama dalam beribadah, baik shalat maupun membaca Al-qur’an. Satu dari sekian banyak alasannya adalah karena kondisi udara di dalam ruang shalat yang kurang memadai. Akibatnya, ruang yang umumnya tidak besar ini terasa panas, pengap, tak jarang pula lembab dan berbau. Pengudaraan di ruang shalat ternyata acap kali diabaikan, padahal poin ini juga menentukan tingkat kekhusyukan ibadah seseorang. Setidaknya aliran udara dalam ruang harus dibuat lancar. Jika beruntung mendapatkan dinding yang bersebelahan dengan ruangan luar, hadirkan jendela-jendela dengan bukaan lebar.
Shalat di luar rumah bisa menjadi pilihan. Gazebo di halaman rumah, salah satu contohnya. Mengapa tidak? Selama tempat tersebut bersih, tenang, dan ditempatkan di halaman samping atau belakang yang tidak terlalu terekspos, tidak ada salahnya dijadikan sebagai tempat berkomunikasi dengan pencipta alam semesta ini. Lantai gazebo yang tidak sejajar tanah, tetapi sedikit lebih tinggi, membuat ruang tersebut sangat layak digunakan sebagai ruang shalat. Lagipula, dekat dengan alam kadang-kadang dapat membangkitkan rasa syukur yang dalam pada Tuhan atas anugerah yang telah diberikan. Berzikir dan belajar mengaji pun bisa dilakukan di sini.
Untuk memisahkan area ini dari taman bagian lain, bisa dibuat batas dari benda apapun. Batu atau tanaman pot bisa menjalankan tugas ini. Kehadiran atribut religi yang diletakkan di sana, membuat tamu yang dating tidak akan sembarang memasuki area ini. Dalam ajaran Islam, shalat boleh dikerjakan di mana saja, baik di tempat yang terhormat, maupun di tengah hingar binger pasar. Aturan ini dibuat supaya umat senantiasa beribadah di mana pun tanpa ada alas an yang membuatnya absen. Yang penting tempatnya bersih dari kotoran, dan tak menghadap pemakaman. Bahkan bila terpaksa ada kotoran, yang terutama adalah kotoran tersebut tidak mengenai tubuh kita.
Ibadah shalat dan lainnya pasti memerlukan peralatan-peralatan seperti, ajadah, mukena, peci, sarung, Al-qur’an atau buku-buku agama. Bila tidak diatur penyimpanannya, tentu semua benda-benda ini akan berantakan. Oleh sebab itu, dalam ruangan shalat paling tidak ada satu tempat untuk menyimpan benda tersebut ketika tidak digunakan.
Tempat penyimpanan bisa berupa rak, lemari, peti, atau hanya sekedar meja. Gantungan sebenarnya juga diperlukan, sebab seseorang yang selesai berwudhu biasanya tubuhnya agak basah. Akibatnya sajadah, sarung, atau mukena menjadi lembab ketika dipakai. Untuk menghindarinya dari bau apek dan lembab, benda-benda itu sebaiknya dijemur supaya cepat kering. Maka, benda untuk menjemur atau menggantungnya perlu ada di ruang shalat.
Sebelum shalat seseorang harus membersihkan diri dulu dari kotoran yang mungkin menempel padanya. Namun, berwudhu tak hanya secara fisik membersihkan, tapi juga dalam maknanya. Antara lain bersih pikiran, tangan tidak suka mencuri, menginjak hak orang lain, atau perbuatan yang kotor lainnya. Wudhu juga tidak hanya untuk diperlukan saat shalat, tapi juga ketika akan membaca Al-qur’an atau masuk masjid. Masalah dalam menempatkan ruang wudhu kerap terjadi, misalnya pada urut-urutan kegiatan (hirarki). Semestinya orang yang telah mensucikan dirinya tidak lagi melewati jalan sebelum ia berwudhu. Oleh sebab itu, solusinya adalah penempatan tempat wudhu dan ruang shalat hendaknya dalam satu jalur sirkulasi (satu arah/linier).
Sama seperti ruang lainnya yang berkenaan dengan air, maka tempat wudhu juga dituntut memiliki pemipaan dan waterproofing yang baik, karena air sebaiknya selalu mengalir, dan air kotor bisa langsung dibuang tanpa menimbulkan rembesan.







Diambil dari Tabloid Rumah
Hal 5-60,2007

Gangguan Pertumbuhan pada Anak


Gangguan Pertumbuhan pada Anak


Eddy Fadlyana, dr., SpAK., M Kes



Pendahuluan
“Dok, anak saya lelaki 2,5 tahun, tingginya hanya 85 cm, apakah itu termasuk pendek? Anak saya juga susah makan, tapi saya tidak mampu membeli susu yang mahal, kalau bisa saya minta resep obat untuk meningkatkan nafsu makan anak saya dan supaya anak saya tidak pendek.”
Orang tua selalu merasa khawatir mengenai pertumbuhan anaknya. Misalnya, mereka sering bertanya mengenai tinggi anaknya kelak ketika ia dewasa. Kekhawatiran ini semakin bertambah, jika ternyata anaknya tidak setinggi teman sebayanya, walaupun tinggi mereka masih dalam kisaran normal dalam poensi genetiknya.
Seperti kia ketahui bahwa anak memiliki suatu ciri yang khas, yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhinya masa remaja. Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta dan jaringan interseluler yang berati bertambahnya ukuran fisik dan stuktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi, bersifat kuantitas sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang dan satuan berat.
Data survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2001) menunjukan bahwa pravalensi perawakan pendek 34,3% pada balita dan 36% pada anak usia sekolah 5-9 tahun. Sedangkan, gizi kurang atau gizi buruk masih terdapat pada 31% balita. Oleh karena itu, kegiatan deteksi pertumbuhan masih perlu terus ditingkatkan.
Deteksi pertumbuhan merupakan kegiatan rutin pelayanan kesehatan, baik ditingkat pelayanan kesehatan dasar atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) maupun di tempat rujukan atau Rumah Sakit, yang dilakukan untuk memantau dan menentukan apakah pertumbuhan seorang anak berjalan normal atau tidak, baik dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan menunjukan pertumbuhan yang optimal, apabila diberikan lingkungan bio-fisiko-psikosal yang adekuat. Deteksi pertumbuhan dimulai dengan cara pengukuran dan penggunaan kurva pertumbuhan yang baku (standar). Pada umumya, dokter mulai memikirkan seorang anak mengalami perawakan pendek bila tinggi badan terhadap umur kurang dari persentil ke-5 pada kurva baku, apalagi bila sudah dibawah persentil ke-3 maka upaya mencari penyebab harus segara dilakukan.

Penyebab
Evaluasi perawakan pendek ini sangat dibutuhkan untuk menilai proses pertumbuhan yang terganggu. Diharapkan, dengan menilai pola pertumbuhan serta melakukan bebarapa analisis dan pemeriksaan tertentu, kita dapat membedakan apakah gangguan pertumbuhan tersebut patologis atau bukan sehingga jika diperlukan terapi, dapat diberikan lebih awal dengan harapan hasil yang lebih optimal.
Ada beberapa faktor yang dapt menjadi penyebab seseorang dengan perawakan pendek, yaitu keturunan (familial), sindrom genetik (kelainan genetik, kelainan tulang), pertumbuhan intra uterine (dalam kandungan) pertumbuhan yang terhambat, gizi kurang, kelainan endoktrin, penyakit kronik berat, sindrom deprivasi emosional.
Penanggulangan
Berbagai keadaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan megakibatkan perawakan pendek yang patologis, seperti penyakit kronis pada anak, khususnya yang mengenai paru, jantung, pencernaan, dan ginjal. Penyakit-penyakit ini dapat memperlambat pertumbuhan.
Pada awal perwakan pendek akibat kekurangan hormon pertumbuhan, akhir-akhir ini sudah banyak dilakukan pengobatan pemberian hormon pertumbuhan dengan cara disuntikan. Dari berbagai penelitian mutakhir, telah dapat dilihat bahwa hasil tinggi akhir anak yang mendapat hormon pertumbuhan jauh lebih baik dibandingan prediksi tinggi badan pada awal pengobatan.
Diagnosis dan pengobatan penyakit tersebut, dapat mengembalikan proses pertumbuhan. Selain penyakit kronis, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat, terutama jika terjadi pada masa bayi dan puberitas.
Berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki perawakan menuju distribusi normal sesuai dengan penyebabnya. Pengobatan anak dengan perawakan pendek harus sesuai dengan dasar penyebabnya. Anak dengan variasi normal perawakan pendek biasanya tidak memerlukan pengobatan sedangkan anak dengan kelainan katologis yang mendasarinya memerlukan pengobatan sesuai dengan penyebabnya.

Pencegahan
Faktor genetik merupakan modal dasar untuk pertumbuhan. Jadi, kedua orang tua yang memiliki postur tinggi, lebih memungkinkan memiliki anak dengan postur tubuh yang sama atau bahkan lebih tinggi ketika dewasa jika anak mendapat lingkungan yang baik, yang mengakomodir kebutuhan dasarnya.
Memantau pertumbuhan secara berkala merupakan tindakan yang paling mudah untuk mengetahui tinggi seorang anak dalam batas normal atau terjadi kelainan. Belajar dari kemajuan Negara-negara tetangga, ternyata nutrisi yang baik secara faktor stimulasi atau latihan merupakan kata kunci untuk meningkatkan tinggi badan suatu generasi, semoga hal ini dapat juga terjadi di Negara yang kita cintai ini, tentunya orang tua menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kemajuan Negara di kemudian hari.

Sumber : (majalah Percikan Iman)

Senin, 01 Februari 2010

Menjaga Kesehatan Ginjal


Tingkat keberhasilan cangkok ginjal di indonesia telah di atas 90%. Tidak perlu takut Mendorong ginjal. Dengan satu ginjal tetep dapat hidup. Transplantasi ginjal butuh rp150 juta untuk biaya operasi. Menunda-nunda buang air kecil salah satu penyebab sakit ginjal.

Harus diganti agar cairan tubuh tetap seimbang.Jika tidak tersedia cukup air, sekitar dua liter atau delapan galas untuk kegiatan normal setiap harinya, tubuh akan mencoba mendapatkan air darah sebagai sumber terdekat.

Pengentalan darah membuat ginjal harus bekerja ekstra untuk menyaring cairan yang lebih pekat.dengan saringan ginjal yang halus,darah yang kental dapat merobek dinding (glomelurus) ginjal dan kemudian menyebabkan kebocoran.jika bocor, tentu ginjal kehilangan fungsinya,serta merta racun dan kelebihan aur dapat masuk bebas ke dalam darah.racun dalam aliran darah dapat meninbulkan berbagai gangguan kerja otak

Tidak menunda membuang air kecil juga salah satu cara menjaga kesehatah ginjal. Air seni yang tertahan seringkali menimbulkan endapan pada ginjal. Endapan kemudian mengkristal, sehingga ukuran yang cukup besar dan disebut dengan batu ginjal. Pengendapan bisa juga terjadi jika kita terlalu banyak mengkonsumsi jeroan, cola, Benda padat dalam ginjal yang di sebabkan pengendapatdari bahan makanan tentu mengganggu kelancaran kerja ginjal bahkan bisa menimbulkan infeksi. Kalau infeksi sudah terjadi,tentu akibatnya beragam,dari ringan hiungga berat.

Salah satu konsekuensi terberat gangguan ginjal untuk menjalamkan fungsinyasebagai penyaring darah,atau biasa disebut gagal ginjal. Dengan keadaan ini, direrlukan alat dan proses
Pengganti penyaringan darah, yang bisa disebut dengan cuci darah.kopi, es krim, keju, atau milkshake.

Menurut data ikatan dokter indonesia (IDI), di seluruh tanah air, terdapat 70 ribu penderita gagal ginjal kronis yang memerlukan penanganan terapi cuci darah,63 ribu penderita ginjal masih harus pasrah menunggu nasib atau bergelut dengan kesulitan tanpa jalan keluar.

Seorang penderita penyakit ginjal tahap akhir memerlukan cuci darah minimal dua kali dalam seminggu untuk seumur hidup.saat ini, sekali cuci darah diperlukan biaya antara Rp.500-700rbu.jadi,dalam seminggu diperlukan biaya minimal satu juta rupiah,itu berati empat juta rupiah

Transplantasi Gingal

Transplantasi adalah alteratif penanggulangan gagal ginjal yang rusak dengan ginjal sehat dari donor ginjal.Prosesudur yang dikenal juga dengan nama cangkok ginjal.

Tips mengajak bicara pada bayi

1. Jangan Gunakan Kata Ganti
Bayi kecil masih sulit memahami "aku", "saya", "kamu", atau "dia". Itu bisa berarti ayah, ibu, atau nenek, atau bahkan dirinya sendiri, tergantung dari siapa yang mengajaknya berbicara.

Jadi, sebut diri Anda sebagai "Ibu", "Mama", atau "Bunda", tergantung sebutan yang Anda pakai untuk membahasakan diri Anda kepada si bayi. Begitupun sebutan "Ayah", "Kakek", "Nenek", dan lainnya. Anda dan orang lain pun harus menyebut atau memanggil si bayi dengan namanya.

2. Ajukan Banyak Pertanyaan
Penelitian menunjukkan, anak yang orangtuanya banyak berbicara "dengan" mereka dan bukan "kepada" mereka, akan belajar bicara lebih dini. Jadi, beri kesempatan si bayi untuk mengeluarkan suara, apapun jenis suaranya. Salah satunya dengan mengajukan pertanyaan.

Pertanyaannya bisa macam-macam dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Diamkan sebentar setelah Anda mengajukan satu pertanyaan. Tunggu bagaimana reaksinya yang ditunjukkan dengan mengeluarkan berbagai suara. Kala ia merespon, balas kembali. Jikapun ia tak memberi respon, Anda tak usah kecewa. Ajukan saja pertanyaan yang lain.

3. Gunakan Bahasa/Kata Sederhana
Anda boleh menggunakan bahasa bayi seperti "pus" untuk kucing atau "guk guk" untuk anjing, dan lainnya. Yang penting, nantinya Anda menggunakan kata yang sebenarnya. Bahasa bayi, menurut Adi Tagor, tetap bahasa. Hanya artikulasinya lebih sederhana. "Word atau kata bayi tak harus sempurna. Asal ia bisa mengidentifikasikan pada satu benda," terangnya.

Jadi, jangan paksa si bayi mengucapkan kata yang sulit. Kata "mama" dan "papa", misalnya, lebih mudah bagi bayi ketimbang "ibu" dan "ayah". Baik dari segi linguistik maupun fungsi susunannya.

Berbicaralah lebih lambat dan jelas dengan lagu/intonasi yang menyenangkan. Sehingga, si bayi mendapat kesempatan untuk menangkap kata-kata itu dan memahaminya. "Karena semua panca indera baru mengenal, kita beri dosis pelan-pelan. Bicaralah lembut dan jangan bertengkar di depan bayi. Paling cepat usia 2 minggu bayi sudah punya keinginan berkomunikasi. Reaksinya ketawa, dia menangkap dan mencoba meniru, lalu mengoceh. Malah usia sebulan ia sudah bisa mengoceh," papar Adi Tagor.

4. Beri Rasa Tenang
Bayi memiliki bahasa suara instinctual. Artinya, secara naluri ia bisa tahu suara-suara kasih sayang atau bukan. Umumnya ini berhubungan dengan keras-lembutnya suara. Karena itu, jangan bicara pada bayi dengan mengolok atau mengejek, marah, dan kasar. Tapi berilah pujian dengan tulus.

"Kemampuan instinctual sudah ada pada usia 1,5 - 2 bulan. Lewat kedekatan, misalnya dalam gendongan ibu dan lewat suara-suara," terang Adi Tagor. Perasaan ketenangan yang diperoleh saat ini memberi sumbangan pada kemahiran berbahasa atau kemampuan berbahasa yang tumbuh pesat setelah usia setahun.

5. Gunakan Musik Atau Menyanyi
Jangan khawatir bila suara Anda sumbang. Bayi tak akan peduli. Ia akan senang dengan apa pun yang Anda nyanyikan atau musik yang Anda perdengarkan. Umumnya lagu anak-anak bisa diterima oleh bayi. Sambil menyanyi, sertai pula dengan gerakan-gerakan tangan sehingga lebih memberinya makna.

Sering-seringlah mengulangi lagu atau pantun anak setiap hari kendati Anda sudah bosan. Selain si bayi memang suka pengulangan, juga akan membantu proses belajarnya. Ia akan terangsang untuk menirukan meski artinya belum ia mengerti. Pengulangan juga akan membantu bayi mengenali suara-suara khusus. "Mengenal orang lewat timbre atau warna suara, artikulasi, lagu-lagu, intonasi, juga bisa membuat si bayi meniru intonasi bahasa itu," kata Adi Tagor.

6. Pusatkan Pada Kata-kata Tunggal
Setelah si bayi makin besar, mulailah memberi tekanan pada kata-kata tunggal. Misal, "Sekarang Mama akan mengganti popok Adit," sambil Anda mengangkat dan menunjukkan popok kepadanya, "Popok, ini popok Adit." Atau saat Anda berkata, "Sekarang Mama mau membuat jus melon untuk Adit," lalu angkat melon itu dan tunjukkan, "Melon. Ini buah melon."

Tetaplah berbicara dengan bahasa sederhana, jelas, dan lambat. Beri tekanan pada kata-kata yang sering dipakai dalam hidup bayi sehari-hari. Selalu berhenti sebentar sebelum Anda mengatakan kata selanjutnya, agar bayi punya banyak waktu untuk mengendapkan kata-kata Anda.

7. Gunakan Buku & Mainan
Bayi usia di atas 3 bulan sudah bisa diajak "membaca". Gunakan buku cerita bergambar, ia pasti akan tertarik. Tunjukkan gambar-gambar itu sambil dijelaskan. Lalu tanyakan, "Mana bola?", misalnya. Kelak ia akan mampu menunjukkan gambarnya.

Bisa pula dengan menggunakan mainan. Kebanyakan bayi sejak umur 6 bulan suka melihat wajahnya di depan cermin, lalu ia akan mengeluarkan suara-suara dari mulutnya. Beri ia mainan cermin kecil yang pinggirannya terbuat dari plastik. Tapi hati-hati, jangan biarkan ia bermain cermin sendirian.

Jika usianya sudah mencapai 12 bulan, Anda dapat memberinya telepon-teleponan atau boneka yang bisa bicara. Ini akan mendorongnya untuk bercakap-cakap.

8. Kalimat Perintah
Penting bagi bayi untuk belajar mengikuti perintah sederhana. Misalnya, "Cium Mama," atau "Lambaikan tangan," atau "Tolong berikan boneka itu pada Mama," dan sebagainya. Tentu ia tak akan segera melakukan perintah Anda. Dengan pengulangan sambil memberi contoh, lama-lama ia akan melakukannya. Tapi kalau ia sudah "mahir", sebaiknya Anda jangan tergoda untuk memperlakukan ia bak "ikan lumba-lumba" yang sudah dilatih dan meminta ia untuk melakukan "pertunjukan" mutakhirnya setiap kali ada pengunjung.

Mencegah gendut dan loyo sesudah melahirkan

Supaya tidak tampil gendut dan loyo sesudah melahirkan, ternyata ada kiatnya. Berolah raga cukup dan mengurangi makanan berlemak selama kehamilan, akan menyebabkan ibu cepat langsing kembali sesudah melahirkan. University of Pittsburgh Medical Center telah melakukan test terhadap 110 ibu hamil yang sebelum hamil mempunyai berat badan normal. Separuh diantaranya, diharuskan jalan selama 20 menit setiap hari, mengkomsumsi susu rendah lemak, dan makan makanan yang tidak mengandung lemak jenuh. Sementara, 50 persen sisanya, tidak melakukan olahraga dan boleh makan sesukanya.

Hasilnya, 67 persen golongan pertama, kembali ke berat badan semula, atau terjadi penambahan hanya sampai 5 kilogram pada bulan pertama sesudah kehamilan. Sebaliknya, ibu-ibu dari golongan pertama, mengalami kenaikan di atas 7 kilogram dan selama berminggu-minggu berikutnya, tetap kepayahan menurunkan berat badan idealnya. Sayangnya, riset ini tidak melakukan studi terhadap wanita-wanita yang sebelumnya sudah overweight. Namun demikian, tak ada salahnya meminta saran dokter kandungan Anda, tentang diet dan olahraga yang cocok selama kehamilan.